Dolar Australia (AUD) menguat terhadap Dolar AS (USD) lebih dari 0,50% pada hari Senin. Pasangan AUD/USD naik seiring tekanan terhadap Greenback yang dipicu kekhawatiran pertumbuhan lambat dan inflasi yang kembali meningkat di Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump mengancam akan menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% dari sebelumnya 25%, memperkeruh ketegangan dagang global.
Di sisi domestik, Iklan Lowongan Kerja ANZ turun 1,2% pada Mei, setelah penurunan 0,3% di bulan sebelumnya. Ini jadi penurunan dua bulan berturut-turut. Indeks PMI Manufaktur S&P Global Australia juga turun ke 51,0 dari sebelumnya 51,7 — level terendah sejak Februari.
Sementara itu, AUD tetap stabil setelah rilis data PMI Manufaktur China yang campuran. Biro Statistik Nasional China (NBS) mencatat PMI Manufaktur naik ke 49,5 pada Mei dari 49,0 di April, namun PMI Non-Manufaktur justru turun ke 50,3, di bawah ekspektasi 50,6. Karena Australia dan China merupakan mitra dagang dekat, data ekonomi China cenderung berdampak signifikan terhadap pergerakan AUD.
Dolar Australia Menguat di Tengah Kekhawatiran Ekonomi AS
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan Greenback terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan lebih rendah di kisaran 98,80. Pasar menanti data ISM Manufacturing PMI AS untuk bulan Mei yang akan dirilis malam ini waktu Amerika Utara.
Trump, dalam pidatonya di Pennsylvania, menyatakan akan menaikkan tarif baja menjadi 50% untuk menekan produsen baja global. Namun, pengadilan perdagangan AS sempat menghentikan pemberlakuan tarif ini, meski akhirnya pengadilan banding mengizinkan sementara tarif tetap berlaku.
Trump juga menuding China melanggar kesepakatan tarif yang dibuat awal bulan ini. Ia mengatakan bahwa China gagal menurunkan hambatan non-tarif sesuai perjanjian.
Faktor Tambahan dari Dalam Negeri Australia
Australia juga menghadapi tekanan dari data ekonomi lokal. Penjualan ritel turun 0,1% pada April, jauh dari ekspektasi tumbuh 0,3%. Izin bangunan juga merosot 5,7%, padahal diperkirakan naik 3,1%.
Bank Sentral Australia (RBA) diperkirakan akan menurunkan suku bunga lagi dalam waktu dekat. Gubernur Michele Bullock menyatakan bahwa meski ada kemajuan dalam mengendalikan inflasi, ketegangan dagang AS-China menjadi risiko serius. Jika outlook memburuk, RBA siap mengambil langkah tambahan.
Analisis Teknikal AUD/USD: Momentum Positif Berlanjut
AUD/USD saat ini diperdagangkan di sekitar 0,6460, mendekati level EMA sembilan hari dan menunjukkan tren naik dalam pola channel ascending. RSI 14-hari juga bergerak di atas level 50, mengindikasikan bias bullish tetap kuat.
Target kenaikan selanjutnya berada di 0,6537 — tertinggi tujuh bulan terakhir. Jika berhasil menembus level ini, AUD/USD berpotensi menguat hingga 0,6650.
Sebaliknya, support terdekat berada di 0,6445–0,6440. Jika tembus ke bawah, AUD/USD bisa melemah ke EMA 50-hari di 0,6388.